Sriwijaya Air (SJ/SJY) adalah sebuah penerbangan Indonesia yang melayani segmen full-service, artinya memiliki standar pelayanan dan fasilitas lebih. Didirikan pada April 2003 oleh 4 orang pengusaha asal Pangkal Pinang, yaitu Chandra Lie, Hendry Lie, Johannes Bunjamin, dan Andy Halim maskapai ini memiliki tujuan dasar yaitu ingin menyatukan seluruh nusantara. Asal nama Sriwijaya diambil dari Kerajaan Sriwijaya, dengan harapan maskapai ini akan menjadi besar dan terkenal seperti Kerajaan Sriwijaya.
Bermodalkan sebuah pesawat Boeing 737-200 PK-CJA, bertepatan dengan Hari Pahlawan pada 10 November 2003, Sriwijaya Air melakukan penerbangan perdananya dengan rute Jakarta-Pangkal Pinang. Setelah penerbangan perdana tersebut ditambahkan rute baru, yaitu Jakarta-Pontianak dan Jakarta-Palembang. Hingga kini diketahui bahwa Sriwijaya Air telah menyediakan penerbangan ke lebih dari 41 rute destinasi dan 2 rute regional.
Berangkat dari segmen Medium-Service, Sriwijaya memulai transisi mereka untuk melayani segmen Full Service. Hal ini dilakukan untuk memberikan persaingan yang sehat di segmen full service carrier di Indonesia, yang pada saat itu hanya dilayani oleh Garuda Indonesia. Brand rejuvenation serta regenerasi armada kembali dilakukan untuk memberikan kesan mewah bagi setiap penumpang Sriwijaya Air.
Sriwijaya Air diterima dengan baik oleh masyarakat Indonesia yang dilihat dari pertumbuhan penumpang yang baik dari tahun ke tahun. Di saat banyak maskapai medium service berjatuhan dan bangkrut, Sriwijaya Air justru melakukan ekspansi ke berbagai kota di Indonesia, terutama di Indonesia Timur. Rute-rute seperti Tanjung Pandan, Luwuk, Tarakan, yang selama ini dilayani oleh maskapai regional dengan pesawat baling-baling kini dilayani oleh Sriwijaya Air dengan pesawat jet mereka.
Dengan slogan “Your Flying Partner”, Sriwijaya Air menekankan penerbangan yang aman, nyaman, namun terjangkau bagi setiap penumpangnya.
Terhitung hingga 24 Juni 2013, Sriwijaya telah memiliki 35 armada dengan rata-rata berusia 25 tahun yang siap melayani transportasi udara masyarakat. Armada-armada tersebut adalah Boeing 737-800W NG, Boeing 737-400, Boeing 737-300, dan Boeing 737-500W.
Setiap bulannya dengan menggunakan armada ini, Sriwijaya Air mengangkut lebih dari 700.000 penumpang dari bandara internasional penghubungnya Soekarno-Hatta ke berbagai lebih dari 41 destinasi dan 2 rute regional.
Sriwijaya merupakan maskapai yang memiliki standar pelayanan dengan fasilitas lebih (full-service). Kelas penerbangannya sendiri terbagi menjadi dua kelas, yaitu kelas eksekutif dan kelas ekonomi. Untuk kelas eksekutif, Sriwijaya Air menawarkan kenyamanan lebih bagi para penumpangnya, meliputi fasilitas bagasi 20kg, priority baggage, airport lounge, private car, welcome drink, dan seat pitch 31 inch. Sedangkan untuk kelas ekonomi, fasilitas yang terdapat adalah bagasi 20kg. Makanan ringan maupun makanan berat hanya disediakan untuk penerbangan jarak jauh.
Selain fasilitas yang terdapat di masing-masing kelas penerbangan, Sriwijaya Air juga memiliki inflight shop yang cukup lengkap serta menawarkan berbagai merchandise dari Sriwijaya Air dan brand ternama lainnya.
Sejak 2012, Sriwijaya Air mempunyai kelas ekonomi khusus yang dinamakan ‘executive class’. Penumpang tidak bisa memilih tempat duduk yang diinginkan secara online. Untuk mendapatkan tempat duduk di baris lebih depan, atau supaya bisa duduk bersama rombongan, penumpang sebaiknya datang lebih awal ke check -in counter.
Penumpang diberikan jatah 1 bagasi seberat 20 kg untuk semua penerbangan, kecuali beberapa rute yang secara teknikal tidak memungkinkan. Jika terdapat kelebihan berat dari 20 kg, penumpang akan diharuskan untuk membayar extra. Untuk bagasi tangan (kabin) tidak boleh lebih besar dari ukuran 55cm x 35cm x 25 cm.
Untuk saat ini Sriwijaya belum menyediakan pilihan check-in online untuk para penumpangnya. Maka dari itu, penumpang disarankan untuk menyelesaikan proses check-in 1 jam 45 menit sebelum jadwal keberangkatan. Proses check-in dapat dilakukan di seluruh counter Sriwijaya Air di bandara.
Setibanya di bandara, tunjukan paspor atau kartu identitas di counter check-in dan lanjutkan ke gerbang boarding. Untuk penerbangan internasional Anda juga harus membawa paspor Anda.
Penumpang diharuskan duduk sesuai dengan nomor kursi masing-masing dan wajib mematikan telepon seluler selama berada dalam pesawat. Pemakaian laptop dan alat elektronik lainnya hanya diperbolehkan setelah proses take off selesai dan sebelum proses landing dimulai.
Penang
Bengkulu
Batam
Medan
Medan
Padang
Pangkal Pinang
Palembang
Lampung
Tanjung Pandan
Tanjung Pinang
Jakarta
Jogja
Malang
Solo
Semarang
Surabaya
Ambon
Jayapura
Merauke
Manokwari
Sorong
Timika
Ternate
Banjarmasin
Berau
Balikpapan
Pontianak
Tarakan
Jambi
Bali
Kupang
Maumere
Waingapu
Biak
Gorontalo
Kendari
Luwuk
Manado
Palu
Makassar